Saturday, September 1, 2012

Mine


By @Riskeeh , 18 

Contestant of 1D Fanfic Contest

( Title Changed by Admin ) 


"(YN), cepet ke kampus nanti telat" Mama berteriak. "Iya mom. Ini mau berangkat" sahutku. "Kamu ga sarapan dear?" tanya mama. "Nanti ga keburu ma. Aku jalan ya" Aku pun berangkat ke kampus dan untungnya ga telat. 5 mata kuliah hari ini udah selesai. Oma tiba-tiba menelfon. Aku pun menjawab telfon itu "Iya oma kenapa?" "(YN) kapan kamu ke restoran oma lagi. Oma kangen" jawab Oma. "Miss you more! Iya mungkin weekend ma. Sekarang aku lagi banyak tugas" balasku. "Janji? Oke oma tunggu ya"

"Oma abis nelfon siapa?" Cowok itu bertanya. "Cucu oma. Nanti oma kenalin ya. Weekend kamu jgn lupa kesini" Cowok itu mengangguk.

Weekend pun tiba. Seperti janji aku pun ke restoran Oma. "Omaaaaaaaaa!!!" aku berteriak dari kejauhaan. "(YN) akhirnya dateng juga" Oma langsung menyambut dengan hangat dan memelukku dengan penuh kerinduan. “Sini duduk. Oma punya menu baru. You must try, ok" Oma segera menyiapkan menu baru direstorannya untuk aku cicipi. Oma datang membawa makanan, "Taraaa! Ini lasagna terbaru disini". "Wow, kayaknya enak. Aku coba ya" aku langsung mencobanya. "Oma! Ini enak bgt aaaa you’re the best chef I ever had" pujiku. "Bagus kalo kamu suka. Oh iya ini tolong letakkan dibelakang ya. Oma mau kedepan dulu" suruh Oma. Aku segera membawa beberapa piring kotor itu.

"Hey you!" Tiba2 ada cowok memanggil. "Me?" jawabku kebingungan. "Iya, tolong bersihin meja ini dong" aku dikira waiters oleh cowok itu. Well aku terpaksa ngebersihin meja itu.”Ini cowok kayak gue kenal tapi siapa ya” pikirku dalam hati. Oma tiba-tiba muncul, "Hey, kamu udah dateng? Oma kenalin ya sama cucu oma" Oma narik aku dan kenalin aku ke cowok itu. "Ini (YN) cucu oma" Dia kaget,"Yampun ini cucu oma?" Oma menjawab, "Iya. Ini (YN). (YN) ini Niall". Aku terdiam sebentar "Bentar. Niall? Niall personil one direction itu?" tanyaku tak percaya. "Iya dia langganan oma" tutur Oma. Aku kaget dan gatau mau ngomong apa. Niall langsung mengenalkan diri "Hei gue Niall" Aku yang masih tak percaya itu Niall mengenalkan diri dengan terbata-bata "Hmm...aku (YN)" kita berjabat tangan.  "Oma tinggal dulu ya. (YN) temenin niall makan aja" suruh oma. Oma meninggalkan aku berdua dengan Niall.
"Sorry ya td gue ngira lo waiters sorry bgt" Niall meminta maaf. "Haha gapapa. Ini kan resto oma gue jd gapapa gue bantu-bantu" jawabku. Niall tiba-tiba tertawa, tawanya sangat lucu. Aku pun bertanya "Kenapa ketawa?" Niall mencoba berhenti tertawa dan menjawab pertanyaanku, "Lucu aja pertemuan pertama kayak gini" Makanan pun datang. "Makan yuk" ajak Niall. Laura: "Gue udah tadi. Gue minum aja hehe." jawabku. "Ok" Niall makan dengan lahap. Aku tertawa melihatnya. "Hey knp ketawain gue" tanya Niall dengan mulut penuh makanan. "Haha beneran ya lo tukang makan" tawaku. "Biarin aja. Kalo ga makan mati dong haha" Mereka tertawa. Oma datang, "Kayaknya udah akrab nih". "Eh oma haha iya nih. Aku ke dalem dulu ya ma" aku pun ke dalam. "Oke" tutur Oma.  Niall melanjutkan makannya. "Gimana cucu oma, cantik ga?" tanya Oma. "Cantik kok. Pasti oma waktu muda kayak gitu" goda Niall. "Ah kamu bisa aja. Besok ikut oma yuk ajak (YN) keliling daerah ini" ajak Oma. "Kayaknya besok aku gak ada jadwal deh. Oke sip", Niall menyetujui.

---Keesokkan harinya

Aku sedang bersiap-siap karna Oma mengajakku untuk pergi. "Oma, aku udah siap. Kita mau kemana sih?" tanyaku penasaran. "Liat aja nanti" jawab Oma. Tiba-tiba bel rumah berbunyi, aku pun segera membuka pintu dan ternyata itu Niall, "Niall?" aku kaget. "Niall udah dateng, yaudah ayo kita jalan" ajak oma. "Sama niall? Kok oma ga bilang sih?" gerutuku. "Kenapa? Biar kamu bisa dandan lebih cantik gitu?" goda oma. "Ih oma apasih" muka ku memerah.
Akhirnya aku, Niall dan Oma pergi ke mall terkenal didaerah itu. Dan tidak lama berkeliling mall itu tiba-tiba oma dapat telfon. "Duh kayaknya oma hrs pergi deh. Kalian berdua aja ya" tutur Oma. "Oma? Kok gitu sih?" tanyaku dengan kesal. "Yaudah ya oma buru-buru bye" Akhirnya aku berdua sama niall, aku merasa canggung dan sepertinya dia juga. "Oma kayaknya sengaja deh" tuturku. "Maksudnya?" tanya niall. "Iya ninggalin gue sama lo" jelas ku. Niall: "Jadi lo ga mau jalan sama gue?" tanya Niall. "Bukan gitu sih. Yaudah jalan yuk" ajak ku. "Yaudah yuk kita makan es krim tuh" Niall menunjuk toko es krim disebrang. Mereka akhirnya makan es krim. "Sumpah ini eskrim enak bgt. Manis banget" kataku. Niall: "Iya kayak gue ya” niall berkata dengan pede nya. "Pede bgt woo" Niall tertawa. Setelah itu aku jalan lagi sama niall, tiba-tiba ada anak kecil berlarian ke arahku dan ingin menubrukku. "(YN), awas" Niall menarik tanganku dan aku jatuh ke dekapan niall. Kita saling menatap. Mata Niall sungguh indah, aku mulia menyadari bahwa mukaku memerah, aku pun langsung menundukkan kepala, "Makasih ya" ucapku. "Hmm iya" niall garuk-garuk kepala karna grogi. "Eh main itu yuk" ajak niall. "Emang lo bisa?" aku meledeknya. "Kalo bisa lo traktir gue makan ya" tawar niall. Aku pun setuju. Niall main tembak kaleng, kalo dia bisa jatuhin kaleng itu dia dapat hadiah. Dia mencoba dan gagal. "Yah, satu kali lg ya?" tawar Niall. "Iya deh" Dan...yap! Niall berhasil. "Yuhu!!! Gue bisa haha" Laura tersenyum dia ga nyangka niall bisa segembira itu. Niall dapat hadiah teddy bear. "Nih buat lo" Niall menyodorkan boneka itu padaku.  "Buat gue?" tanyaku. "Iya masa buat gue. Simpen ya" niall tersenyum. "Thank you" Aku seneng banget Niall ngasih aku boneka itu. “Yaudah pulang yuk. Ntar oma ngira gue nyulik lo lg" canda Niall. "Haha ok" Niall pun mengantarku pulang.

---Sampai dirumah Oma

"Gimana udah jadian?" tanya Oma penasaran. "Oma apasih. Td rencana oma kan? Dasar oma!" gerutu ku. "Tapi seneng kan?" oma menggodaku. "Tau ah aku tidur, besok aku kan mau pulang"

Besok pagi aku siap-siap mau pulang kerumah. Tiba-tiba ada niall. "Eh lo mau kemana?" tanya niall. "Mau balik kerumah gue. Main ya kapan-kapan" jawabku.  "Yah oma kehilangan satu waiters dong" ledeknya. "Sial" jawabku. "Becanda. Yaudah hati-hati ya". "Ehiya gue utang traktir ya sama lo. Gue ganti ini aja ya ini buat lo" Aku ngasih topi ke Niall dan langsung memakaikannya. "Wow thanks. That’s cool" niall terlihat sangat senang dengan pemberianku. "Yaudah gue jalan ya bye"
----3 days later

Niall lagi di basecamp 1D. "Bos kita makan yuk" ajak Louis. "Delivery aja gue males" jawab niall dengan muka bete. “Oke deh” kata Louis. Niall memainkan topi dari (YN). Zayn ngambil topi itu, "Wes keren nih. Buat gue ya?". "Eh sini sini! Enak aja" niall langsung merapas kembali topi itu.  "Cie dari siapa sih?" goda zayn. "Dari (YN)" jwab Niall. "Who is she?" liam bertanya. "Just my friend" jawab niall. Harry ikut nimbrung, "Kenalin ke kita dong". "Dia di L.A" tutur niall. "LDR nih jadinya? Kasian temen gue yang satu ini”, goda Harry. Niall malah makin bete. The boys pun mencoba menghiburnya.
*skip*

Niall sedang tertidur dengan pulasnya, namun zayn datang dan membangunkannya. “Niall bangun! I've good news for you". Niall masih tidak mau membuka mata, "Ah berisik masih ngantuk". "Jadi lo mau ke L.A nih? Yaudah", Zayn langsung beranjak dari ranjang Niall. Niall langsung melek, "L.A? Are you serious?". "Yap! Kita ada pemotretan disana. Udah cepet bangun" Niall sangat gembira. "Yeay yeay! Ketemu (YN) dong" Niall langsung joget-joget gak jelas. Zayn hanya terperangah melihat tingkah Niall itu.

Niall menelfon Oma, "Hallo. Kenapa Niall?". "Oma aku minta nomer (YN) dong sama alamat kampusnya" kata Niall. "Oke. Oma smsin ya"

----Di L.A

Aku lagi dikantin kampus sama temen-temen dan tiba-tiba aku dapat telfon ga dikenal. “(YN), ini gue niall. Cepet ke depan kampus lo!" Niall langsung matiin telfon. “Niall? Di depan kampus? Dia becanda?” pikir ku. Aku langsung ke depan kampus, tapi aku ga liat niall. “Ah gue pasti dikerjain” pikir ku dalam hati. Aku pun berjalan masuk lagi ke kampus. "Hey! (YN)" Tiba-tiba ada cowok dimobil meneriakkan namaku. "Niall?" Aku kaget ternyata beneran ada dia dan dia sama the boys. "Lo ngapain disini?" tanyaku. Orang disekitar menyadari kalo itu the boys. Dan orang-orang mulai mendekat. "Cepet naik" aku ditarik dan masuk ke dalam mobil. "Niall gue masih ada 1 pelajaran" ucap ku. "Bolos gapapa dong. Mumpung gue lagi disini nih" ujar niall. "Lah lo kenapa bisa disini?" Zayn menjawab, "Dia kangen minta ketemu lo”. "Iya bener kalo tidur dia ngigoin lo mulu" ujar Liam. “Heh gausah ngarang" Zayn membalas, "Terus tadi siapa ya yang joget-joget kesenengan gara-gara mau ke LA" Niall langsung diem. Aku tertawa, "Niall? Joget? Haha joget lg sini gue mau liat". "Terus aja ledekin gue. Sial emang lo pada" gerutu niall. Mereka semua tertawa. "Ohiya lo udah kenal mereka semua kan. Jadi ga perlu gue kenalin. Boys, ini (YN)" Aku tersenyum. "Hai (YN)" zayn, liam, harry dan liam serentak menyapa. "Hai hehe nice to meet you" ujarku. Aku tak percaya bisa bertemu dengan mereka, boyband yang lagi naik daun saat ini berada didepan mataku.
*skip*

Ternyata mereka mengajakku untuk menemani mereka main billiard. Aku duduk aja karna ga bisa main billiard. "(YN), sini main" Niall mengajakku. "Gue ga ngerti mainnya" jawabku. "Sini gue ajarin" Niall pun menarikku dan mencoba mengajarkan aku bagaimana cara bermain billiard. Aku memegang tongkat biliardnya dan niall menggenggam tanganku. "Gini fokusin ke bola nya ya" Entah kenapa aku jadi deg-degan, grogi. Aku pun mulai bisa bermain. Handphone ku berdering, aku segera menjawabnya "(YN) kamu dimana?" Suara mama terdengar panik. "Kenapa ma? Ada apa?" aku bertanya dengan penasaran. "Oma! Oma jatuh dr tangga. Kamu cepet kesini" jelas mama. "Oma? Jatuh? Sekarang dimana?" Niall dan yg lain langsung hening. "Di Claudius hospital. Cepet ya" mama menutup telfonnya. "Oma kenapa????" tanya niall dengan serius. "Dia jatuh dari tangga niall" Aku sangat panik dan tak kuasa menahan air mata. "Anterin gue ke hospital ya" ujarku. "Ok. Tenang jangan nangis, gue bakal anterin lo kok" niall mencoba menenangkanku. "Semoga oma lo ga kenapa-kenapa ya" ujar the boys. "Thanks guys" Akhirnya aku dan niall langsung ke hospital.

---Hospital

"Ma? Gimana keadaan oma?" tanyaku. "Krisis. Kita berdoa aja" Mereka pun menunggu pemeriksaan selesai, "Yang kuat ya. Kita berdoa yg terbaik" ujar niall padaku, Niall memelukku dengan erat, mencoba menenangkan aku. "Gue takut Niall" kataku. "I know what you feel (YN)" Setelah sejam menunggu akhirnya dokter keluar dari ruangan. Dan oma sudah sadar. Mereka langsung masuk. "Oma" aku memeluk oma. Oma tersenyum, "ada niall juga toh" Niall tersenyum. "Niall lo pulang aja udah malem" ujarku. “Lo gapapa?" tanya niall. "Iya istirahat gih" jawabku. “Yaudah besok gue kesini lagi ya" Niall pun pulang. Aku menemani Oma dirumah sakit.

----Keesokan harinya

Aku masih dirumah sakit menjaga Oma. Mama dan papa nya gabisa nemenin karna ada urusan. Niall pagi-pagi udah datang. "Hai oma, I'm coming". "Udah datang aja", ujar oma. "Oma gimana udah baikan?" tanya niall khawatir. “Cuma lemes aja” tutur Oma. Aku keluar sebentar untuk menebus obat untuk Oma. Niall nemenin oma. "Niall" Oma memanggil. “Ya oma?" jawabnya. Oma bertanya, "Oma bisa minta tolong?". "Iya dong ma, apa?" jawab niall. Oma ngomong sambil terbata-bata, "Jagain cucu kesayangan oma itu ya. Oma yakin kamu bisa jagain dia". "Pasti ma, aku bakal jagain (YN) sebisa aku" jawab niall dengan penuh rasa tanggung jawab. "Makasih ya" Oma tersenyum. Aku sudah kembali dari menebus obat. Aku dan Niall meninggalkan Oma diruangan. Lalu kami ke kantin membelikan Oma jus supaya kondisinya cepat pulih.
Aku kembali dan sudah beli jus, aku dan niall masuk. "Oma liat deh aku bawain jus alpukat kesukaan oma" Oma tidak menjawab. "Yah oma tidur" Tiba2 tangan oma tergeletak. Aku langsung mendekati oma. "Oma! Oma! Oma bangun!" Niall panik. "Oma!!!!" Niall memegang denyut nadi oma. "(YN)...oma..." niall berbicara dengan terbata-bata. "Kenapa masih berdenyut kan nadi nya? Iya kan?" Niall terdiam. "Niall jawab!" Niall menjawab, "(YN), oma udah ga ada" Aku tidak percaya. Ga! Ini ga mungkin! Oma!!!!" Aku teriak histeris, aku tidak percaya Oma pergi. Mama papa datang. "Niall, ini ga mungkin" ucap ku dengan air mata yang berlinang dipipi. "(YN) tenangin diri kamu" aku memeluk niall dengan erat, "Gue gamau kehilangan oma" ucapku. "Gue juga laura" Niall langsung nelfon the boys, memberitakan kabar duka cita ini.

Esoknya pemakaman oma berlangsung, niall terus mendampingiku. The boys dateng dan turut berduka cita. Selesai pemakaman aku ke restoran oma, niall menemani. "Dari kecil gue direstoran ini. Oma selalu masakin gue apapun yg gue minta. Oma selalu nemenin gue makan. Disini, ditempat ini" kenang ku. "(YN)..." niall mencoba menghentikan ucapanku. "Gue masih ga percaya oma udah gaada" tuturku. "(YN), oma sekarang udah ada ditempat terbaik di surga. Please lo jangan sedih. Oma gamau liat lo sedih" aku pun terdiam. "Ada gue disini" Niall memegang tanganku.
*skip*

Sudah seminggu semenjak kepergian oma. Aku masih termenung. Niall sudah mencoba menghibur tapi ga ngefek apa-apa. "(YN) ke taman yuk kita jalan-jalan" ajak niall. Namun aku menggeleng. "(YN) lo mau sampe kapan kayak gini! Lo gabisa kayak gini terus. Lo harus terima kenyataan meskipun sulit" ungkap niall. Namun aku masih tidak bisa berkata apa-apa. "Terserah lo deh. Gue capek liat o kayak gini" Niall terlihat kesal dan ia pun pergi.

Esoknya aku ke kamar oma. Tiba-tiba aku nemuin foto aku sama oma. Dia menemukan kalimat dibalik foto itu, "Keep smile. Everything's gonna be alright" Aku menangis dan aku menyadari omongan niall itu benar. Aku menyesal, dan aku belum berterima kasih karna niall udah selalu ada buat aku.

Niall lagi distudio sama yg lainnya. Dia bete. "Niall, ada yg nyariin lo" ungkap zayn. "Siapa?" Aku pun masuk. "(YN)?" niall terkejut. "Can we talk?" tanyaku. Niall mengangguk.  "Ehem kayak nya kita mesti keluar deh" kata zayn. Mereka keluar meninggalkan niall dan aku. "Kenapa?" Muka niall masih bete. "Maafin gue" kataku. "For what?" tanyanya. "Gue salah udah sedih berlarut2. Dan omongan lo bener. Gue gaboleh sedih. Oma pasti gamau liat gue sedih" ujarku. "And then?" tanya niall. “Gue tau lo marah. Maafin gue ya. Dan makasih udah selalu ada buat gue" Niall diam. "Itu aja yg mau gue omongin. Yaudah kalo lo ga mau maafin gue, gue tau gue udah keterlaluan. Gue pergi ya. Makasih banyak niall" Aku beranjak pergi, niall langsung menarik tanganku dan memelukku. "Gue ga marah kok bagus kalo lo udah sadar. Jgn sedih lg ya gue gamau lo sedih. Gue kangen lo yang dulu”, ujar niall. Aku pun mengangguk. “Smile please” niall menyuruhku tersenyum. Aku pun tersenyum. "Nah gitu kan cantik" Niall mencium keningku. Tiba-tiba the boys masuk. "Ehem. Ehem. Udah baikan nih. Ga galau lagi deh" Aku kaget dan malu, muka aku dan niall merah merona.

Liam: "Jadi lo udah jadian semalem?" Niall: "Bilang sayang aja blm" Zayn: "Payah lo!" Niall: "Lo tau kan gue paling payah soal gitu2an"

Aku lagi dikampus tiba-tiba zayn datag. "Zayn?" "Hey, ikut gue sini" Zayn langsung nmenarik tanganku dan masukin aku ke mobil. Ada liam juga. "Apa-apaan nih?" tanyaku. Mereka tidak menjawab dan ternyata aku diajak ke butik dan ke salon juga, aku didandanin abis-abisan dan ga tau buat apa. "Sumpah ya gue ga ngerti apa-apa ini" ujarku. "Ahaha udah lo cantik bgt deh" kata zayn.

Sementara louis dan harry nyulik niall dan niall dipakein jas. "Eh ini apaan?" tanya niall yang tidak tau apa-apa. “Sssst diem aja, ok” kata Harry.

Niall disuruh ke gereja dan masuk ke dalem. "Udah lo tunggu ya". Tiba2 aku sampai di depan gereja Santa Carlo. Aku disuruh masuk. Dan akhirnya aku pun masuk...tiba-tiba ada iringan piano, louis yg memainkannya. Ini bener-bener romantis, meskipun aku ga tau ini apa. Tiba-tiba aku melihat niall memakai jas dengan rapi layaknya pengantin pria yang menunggu pengantin wanitanya. Niall menengok dan dia seakan tersihir melihatkumemakai gaun layaknya pengantin. "(YN)....lo cantik banget" puji nialll. Muka ku langsung memerah. “Ini pasti ulah anak-anak” ujar Niall. Zayn berbisik pada niall, "Niall, tunggu apa lagi! Cepet!" Suasana hening. "(YN), ditempat suci ini gue mau nyatain perasaan gue" niall berbicara serius. “Ya?” ucapku. "I love (YN). Would you be mine?" niall menyatakan cinta padaku, aku sungguh tak percaya. Aku seperti sedang menikah digerjea ini. Aku pun menjawab tanpa rasa ragu, "Niall... Yeah I would. I love you too" the boys tepuk tangan. Niall langsung mencium bibirku dengan penuh mesra ga peduli ada the boys disekeliling. "Yuhu rencana kita sukses!" ucap zayn.



----Esoknya
Esoknya niall menjemputku. "Niall, kita mau kemana?" tanyaku. "Udah ikut aja sayang" jawabnya. Aku pun menurut padanya. Ternyata Niall mengajakku ke makam oma. "Niall...knp kamu ajak aku kesini?" Niall tidak menjawab. Niall menaruh bunga mawar diatas makam oma. Niall: "Oma, ini Niall sama (YN) dateng. Oma, (YN) udah jadi pacar niall. Seperti pesen oma, niall bakal ngejaga (YN). Oma ga perlu khawatir. Aku sayang sama cucu oma ini dan akan selalu ada buat (YN)" Aku terharu mendengar pernyataan niall dan langsung memeluk niall. "Thanks Oma. Oma udah mempertemukan aku sama niall. Kalo ga ada oma, kita gabisa kayak gini. Oma emang pergi, tp oma mengirimkan aku niall. Buat gantiin oma. Thanks for everything. You always in my heart. I love you so much, Oma"

No comments:

Post a Comment